.

Fakta Ilmiah Tentang Cinta Pada Pandangan Pertama

Fakta Ilmiah Tentang Cinta Pada Pandangan Pertama


Fakta Ilmiah Tentang Cinta Pada Pandangan Pertama Para ahli mengatakan cinta pada pandangan pertama bisa benar-benar terjadi. Manusia punya konektivitas genetik untuk merasakan hal itu. (Thinkstock/AbimelecOlan)
  Perempuan dan laki-laki tiba-tiba bertabrakan. Kemudian saling bertemu mata, tertegun sejenak, lalu saling meminta maaf. Begitulah cuplikan adegan yang sering terjadi di film maupun sinetron. Cinta pada pandangan pertama, katanya.

Tapi, benarkah itu bisa terjadi di dunia nyata? Seberapa percaya Anda akan fenomena love at the first sight ini?

Para ahli mengatakan cinta pada pandangan pertama bisa benar-benar terjadi. Manusia punya konektivitas genetik untuk merasakan hal itu.


Lantas, mengapa orang tertentu saja yang hanya bisa merasakannya? Mengapa tidak semua orang mampu merasakan keajaiban cinta pada pandangan pertama?

Ternyata para ilmuwan menjawab hal tersebut tergantung masalah waktu dan keyakinan diri saja. Jika Anda cukup beruntung untuk jatuh cinta pada pandangan pertama dan perasaan itu ternyata berbalas, belum tentu perasaan itu akan bertahan lama.

Sebuah kencan makan malam yang dimulai karena cinta pada pandangan pertama bisa saja berakhir kilat, sebelum bon makan mendarat di tangan Anda. Namun di sisi lain hubungan pasangan yang 'tersambar cinta' itu juga bisa bertahan lama.

Situs kencan Singles in America melakukan jajak pendapat tahunan terhadap lebih dari 5 ribu orang yang belum mempunyai pacar, berusia 21 sampai 70 tahun ke atas. Sebanyak 59 persen adalah lelaki dan 49 persen adalah perempuan. Responden mengatakan jika mereka percaya pada cinta pada pandangan pertama.

Sementara 41 persen lelaki dan 29 persen perempuan mengatakan mereka telah mengalaminya.

Seorang antropolog biologi dan peneliti senior di New York, Helen Fisher, mengatakan berbagai survei dan penelitian psikologi menemukan bahwa lelaki jatuh cinta lebih cepat daripada perempuan.

"Pria sangat visual," katanya, seperti dikutip Fox News. "Mereka melihat seorang perempuan yang menarik bagi mereka secara fisik, dan itu akan memicu sistem cinta romantis mereka lebih cepat sementara perempuan lebih berhati-hati," ujarnya menjelaskan.

Cinta romantis adalah salah satu dari tiga sistem, selain dorongan seks dan perasaan yang mendalam yang bisa mendorong manusia untuk jatuh cinta. Para ahli mengatakan, cinta romantis ini biasanya berlangsung selama 18 bulan sampai tiga tahun. Tujuan adalah untuk membantu seseorang memilih satu pasangan dan saling menyatu untuk membesarkan anak.
Previous
Next Post »